TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi
efektif adalah Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change), atau perubahan perilaku (behavior change), atau setidaknya perubahan
opini (opinion change) pada orang yg terlibat dalam komunikasi.
Lima
Fondasi Membangun Komunikasi Efektif
ü
Berusaha benar2 mengerti orang lain (emphatetic communication)
ü
Memenuhi komitmen / janji
ü
Menjelaskan harapan
ü
Meminta maaf dg tulus ketika membuat kesalahan
ü
Memperlihatkan integritas pribadi
Faktor-faktor
penunjang komunikasi efektif
a.
Faktor pada komponen komunikan
Ditinjau
dari komponen komunikan, seseorang atau sekelompok orang dapat menerima pesan
dengan baik, jika berada dalam kondisi sebagai berikut:
- Ia
dapat dan benar-benar mengerti pesan yang disampaikan, baik itu dari
bahasa, dialek, gaya bahasa, dan lain lain
- Pada
saat komunikan mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusan itu sesuai
dengan tujuannya.
- Pada
saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusan tersebut
bersangkutan dengan kepentingan pribadinya dan ia mampu memenuhinya baik
secara fisik dan mental.
- Komunikan
terdiri dari orang-orang hidup, bekerja, dan bermain satu sama lainnya
dalam jaringan sosial, sehingga mengerti mana yang etis atau tidak etis
Intinya
adalah, “know your audience”. Mengetahui audiens/pendengar merupakan hal
yang utama dalam komunikasi. Sebbanya ialah karena penting sekali mengetahui:
1) Timing yang
tepat untuk menyampaikan/menerima suatu pesan
2)
Bahasa yang dipergunakan agar pesan dapat dapat dimengerti. Identifikasi
audiense, jika diperlukan, gunakan saja bahasa daerah.
3)
Perhatikan sikap dan nilai yang harus ditampilkan. Sesuaikan dengan nilai,
sikap, bahkan norma pendengar.
4)
Perhatikan juga jenis kelompok pendengar di mana komunikasi akan dilaksanakan.
b.
Faktor pada komponen komunikator
Ditinjau
dari komponen komunikator, untuk melaksanakan komunikasi efektif, terdapat dua
faktor penting pada diri komunikator. Yakni Kepercayaan pada
komunikator (source credibility) dan daya tarik komunikator (source
attractiveness), dan memahami Image dari komunikan.
Kepercayaan
kepada komunikator ditentukan oleh keahliannya dan dapat tidaknya ia dipercaya.
Penelitian menunjukkan bahwaa kepercayaan yang besar akan dapat
meningkaatkandaya perubahan sikap. Lebih dikenal dan disenanginya komunikator
oleh komunikan, lebih besar kecenderungan komunikan untuk merubah sikap sesuai
dengan yang diinginkan komunikator.
Seorang
komunikator juga akan mempunyai kemampuan merubah sikap komunikan dengan
menonjolkan atau menampilkan daya tariknya. Misalnya komunikator menonjolkan
kesamaan dirinya dengan komunikan, bersenda gurau sesuai dengan nilai
komunikan, menggiring komunikan kearah opini yang sama dan memuaskan sehingga
komunikator meraih simpati komunikan. Kesamaan yang dapat dibangun seperti
kesamaan ideologi dan kesamaan demografi.
Kemampuan
yang tidak kalah penting adalah kemampuan membaca pikiran/ memahami
kepentingannya, kebutuhannya, kecakapannya, pengalamannya, kemampuan berpikirnya,
kesulitannya, dan sebagainya.
c. Faktor
pada komponen pesan
1.
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik
perhatian komunikan
2.
Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama
antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
3.
Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyajikan/menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut
4.
Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak
bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk
memberikan tanggapan yang dikehendaki.
- 4. Komunikasi
Antarpribadi yang efektif
Komunikasi
antarpribadi didefinisikan Joseph A. Devito sebagai: Proses pengiriman
pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang, dengan beberapa
efek dan umpan balik seketika.
Komunikasi
antarpribadi terjadi secara dialogis dan memungkinkan terjadi feedback dan
interaksi secara langsung dari komunikan.
Dibandingkan
dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh
dalam kegiatan mengubah opini, kepercayaan, mengubah sikap, dan perilaku
komunikan.
Dalam
komunikasi antarpribadi, ketepatan yang lebih besar (hemophily) antara
komunikator dan komunikan menjadi faktor penting terciptanya komunikasi
efektif. Komunikator mengutamakan menciptakan kesamaan dengan komunikan.
Menurut
Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai 5 ciri:
- Keterbukaan
- Empati
- Dukungan
- Rasa
positif
- Kesetaraan
Kiat
sukses berkomunikasi
- Kenali
dengan baik lawan bicara
- Jangan
terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
- Jangan
merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu daripada lawan kita bicara
- Kenali
betul2 diri sendiri dan kemampuan diri sendiri.
Bentuk
komunikasi efektif dalam kelompok
Komunikasi
kelompok adalah komunikasi diantara sejumlah orang yang terlibat dalam dalam
suatu pertemuan yang bersifat tatap muka dimana setiap anggota mendapat kesan
atau penglihatan antara satu sama lainnya yang cukup kentara, sehingga terlihat
tanggapan secara langsung.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan komunikasi kelompok secara
efektif adalah:
- Analisis
audiens (terlebih dahulu tanyakan dulu beberapa hal seperti bahasa yang
dimengerti audiens, atau analisa usia, latar belakang pedidikan, bahkan
jika perlu agama)
- Bersikap
ramah, simpatik dan empatik serta memperlihatkan kredibilitas komunikator
- Libatkan
audiens untuk aktif dalam pembahasan yang sedang berlangsung dengan cara
mengajak berbicara, dan lain-lain.
- Penyampaian
Humor dalam komunikasi kelompok relative penting untuk menimbulkan daya
tarik dan menghilangkan kejenuhan. Hati-hati dengan humor yang berbau RAS,
vulgar dan berlebihan.
- Selalu
buka sesi Tanya jawab untuk memberikan kesempatan kepada audiens yang
kurang mengerti.
- Siapkan
alat bantu komunikasi yang memadai seperti audio, proyektor, pointer, alat
peraga, dan lain sebagainya
- Ada
baiknya komunikasi kelompok diakhiri dengan pembagian buah tangan seperti
snack, pin, buku saku, atau sekedar fotokopi materi agar meninggalkan
kesan positif bagi komunikan.
Teknik
Komunikasi Massa yang Efektif
Komunikasi
massa adalah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar
yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio, dan televisi yang ditujukan
secara umum, film, dan lain sebagainya.
Agar
dapat mengemas komunikasi menjadi lebih efektif, komunikator sebaiknya
mengetahui Karakteristik media massa, diantaranya:
- Komunikasi
massa bersifat umum (terbuka untuk setiap orang)
- Hubungan
komunikator-komunikan bersifat non-pribadi
- Media
massa menimbulkan keserempakan
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan komunikasi massa secara efektif
adalah:
- Buat
analisis sasaran/khalayak: (siapa komunikan yang dituju, di anasilis
secara demografi, fisik, maupun pendidikan, misalnya, komuniksi yang
dimaksudkan akan dimuat dalam media massa TV lokal dengan sasaran: orang
dewasa, bertempat tinggal di daerah Jawa Barat, srata ekonomi menengah
keatas, dll)
- Analisis
pesan: membuat materi komunikasi yang sesuai dengan keadaan, kepentingan
dan kebutuhan sasaran.
- Analisis
media: pilih media yang sesuai dengan maksud, tujuan, ideologi
komunikator.
- Analisis
komunikator: komunikator dalam media massa, (narasumber), sesuai peraturan
kementerian kesehatan harus merupakan eselon II, dan jika tidak eselon
III, atau boleh eselon IV dengan persetujuan direksi RSHS.
- Tentukan
sarana pendukung komunikasi, bisa berupa joke (gurauan), penayangan
visual, alat peraga, dan lain sebagainya, sehingga menarik komunikan dan
menimbulkan efek yang positif.
Teknik
berbicara efektif
Teknik
berbicara yang efektif dapat dilakukan sebagai berikut :
- Menarik
nafas dalam-dalam sebelum memulai berbicara.
- Mengatur
volume bicara agar lebih keras dari biasanya. Caranya dengan mengatur,
agar suara dapat didengar oleh jajaran orang yang duduk atau berdiri
paling jauh dari tempat kita berbicara.
- Menggunakan
kata-kata sehari-hari, yang dikenal oelh pendengar. Orang akan tertarik
pada pembicaraan yang menggunakan kata-kata yang akrab ditelinganya
daripada kata-kata yang tidak dimengerti (misalnya istilah-istilah dalam
bahasa asing).
- Layangkan
pandangan ke seluruh pendengar.
Teknik
mendengar aktif dapat dilakukan sebagai berikut:
- Mendengar
dengan aktif dengan menangkap ungkapan non verbal sebaik isyarat/petunjuk
verbal. Artinya pada saat mendengarkan dengan aktif penerima akan
mendapatkan umpan balik dengan menguraikan sendiri melalui kata-katanya
tentang pesan yang disampaikan oleh pengirim, dan mengulang kembali dengan
caranya sendiri.
- Penerima
pesan mengecek kembali, yaitu apa yang ada dibalik pesan yang diterimanya
untuk mengerti pesan apa yang sesungguhnya diterima.
- Gambaran
perilaku, ini merupakan gambaran individual yang sangat spesifik, kegiatan
pengamatan keapda orang lain tanpa membuat keputusan atau generalisasi
tentang latar belakang, orangnya atau sifatnya.
Teknik
mendengar efektif dapat membantu dan memastikan para komunikator mempunyai
informasi yang akurat. Memastikan bahwa kualitas informasi yang baik tidak
hanya merupakan tantangan dalam komunikasi. Keduanya baik pengirim maupun
penerima ingin memastikan bahwa mereka mempunyai kualitas ketepatan dari
informasi yang benar.
KESIMPULAN
Komunikasi efektif adalah Komunikasi
yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change), atau perubahan
perilaku (behavior change), atau setidaknya perubahan opini (opinion change)
pada orang yg terlibat dalam komunikasi.
Terdapat factor penunjang dalam
komunikasi yang efektif, yaitu: Faktor pada komponen komunikan, Faktor pada
komponen komunikator, dan Faktor pada komponen pesan. Selain factor penunjang
diatas untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukannya hal lain seperti
melakukan Teknik berbicara yang seperti dijelaskan diatas, juga bisa dengan
Teknik mendengarkan.
Mendengar
dengan aktif. Ada ungkapan yang mengatakan kalau kita ingin didengar orang maka
belajarlah menjadi pendengar yang baik. Tampaknya ungkapan ini sangat sesuai
dengan bahasan ini. Mendengar adalah hal yang utama dalam berkomunikasi,
mendengar dengan aktif berarti mendengar untuk mengerti apa yang dikatakan
dibalik pesan.
Sumber: Komunikasi Bisnis Drs. Umar Farouk Zuhdi, M.Si